03 Oktober 2008

Apakah kita selalu menyempatkan diri memikirkan orang lain?


Kisah ini gw tuliskan sebagai ungkapan rasa syukur atas salah satu pelajaran tak terlupakan dari pasien-pasien yang selalu gw anggap sebagai "guru tentang keajaiban kehidupan' di RSJ.
Ada seorang ibu tua yang udah dirawat cukup lama di RSJ. Waktu gw sarankan untuk pulang karena keadaannya udah baik, dia bilang "Biar saya di sini aja Dok.. Saya punya dua ponakan perempuan yang belum menikah di rumah. Kalau saya pulang, nanti ndak ada yang mau menikah dengan ponakan saya karena tau bahwa budenya pernah dirawat di RSJ". Subhaanallaah.. Kalo gw - yang notabene bukan pasien RSJ - berada di posisi pasien itu, belum tentu gw ikhlas tinggal di RSJ terus cuma buat menyelamatkan ponakan dari predikat 'perawan tua yang gk layak dinikahi karena punya bude eks pasien RSJ'...

Tidak ada komentar: